Disciple-Shift

DISCIPLE-SHIFT

A sermon by Ps. Zulvy Leon on February 16, 2014

Kalau kita gagal memuridkan, gereja kita akan gagal (murid tidak sama dengan “member”). Kita mau menjadikan murid yang akan memproduksi lebih banyak murid lagi. Seorang murid, tidak memikirkan keuntungan apa yang ia akan peroleh, tapi ia terarah kepada apa tujuan Tuhan.

Kisah Rasul 9:36-42 (TABITHA sebagai contoh dari murid sejati)

4 tanda dari murid sejati:

  1. Wholeheartedness – Sepenuh hati (Lukas 14:26). Tuhan harus menjadi Allah dari semua aspek yang ada dalam hidup kita, atau tidak sama sekali.
  2. Continuance – Kesetiaan (Yohanes 8:31). Jangan hanya mencari Tuhan ketika engkau ada dalam saat-saat tertentu. Terus berpegang pada firman Tuhan dalam keadaan baik atau susah.
  3. Brotherly Love – Kasih Persaudaraan (Yohanes 13:35). Kita akan dikenal dari perbuatan kita. Sebagai keluarga, kita harus menjaga dan saling percaya satu sama lain.
  4. Fruitfulness – Berbuah (Yohanes 15:8). Tuhan memberkati kita supaya kita berbuah, bukan hanya bertumbuh.

Kenapa kita harus menjadi murid? Orang mengikut Tuhan itu banyak alasannya. Apa alasanmu?

5 alasan orang mengikut Yesus (Yohanes 6):

  1. Pilihan yang populer saat itu (crowd factor) – Yohanes 6:1-2
  2. Pilihan yang menghibur/entertain (miracles) – Yohanes 6:2
  3. Pilihan yang mengandung unsur politik. Tuhan datang untuk kerajaanNya, bukan untuk menjadi pemimpin pergerakan organisasi manusia – Yohanes 6:14-15
  4. Pilihan yang menguntungkan diri (selfishness) – Yohanes 6:25-27
  5. Pilihan yang memimpin kepada kehidupan kekal (word of life) – Yohanes 6:67-69

Perkataan yang memimpin kepada kehidupan kekal hanya terdapat dalam Yesus. Pilihan kita untuk mengikut Kristus harus berdasarkan kesadaran bahwa kehidupan dalam Tuhan membawa kepada kehidupan kekal.

Mazmur 103 – Pujilah Tuhan hai jiwaku, dan jangan lupakan kebaikanNya. Dalam perjalanan dengan Tuhan ada berkat di dalamnya.

Berkat yang kita terima ketika kita menjadi seorang murid terdapat dalam Mazmur 1:1-3:

1. Kita tertanam secara strategis untuk memaksimalkan pertumbuhan (proses pertumbuhan itu penting dengan gol akhir untuk berbuah)

2. Kita akan berbuah terus-menerus. Buah itu tidak dinikmati sendiri, tapi dinikmati orang lain.

3. Apa yang kita buat pasti akan berhasil.

4. Kita diberikan otoritas dan kuasa. Otoritas dan kuasa diberikan untuk memenangkan orang dan menjadikan murid.

5. Kita memiliki keintiman yang dalam dengan Tuhan. Di dalam keintiman itu Tuhan menyatakan isi hati-Nya (Markus 4:11, 34). Dalam Kisah Rasul 19, diceritakan saat Paulus berkeliling mengadakan mujizat. Anak-anak tukang jampi itu mencontoh mengusir Tuhan dalam nama Yesus. Tapi iblis pun menjawab anak-anak jampi itu bahwa mereka mengenal Paulus, Yesus, dan kuasa yang ada dalam mereka, tapi ia tidak mengenal anak-anak jampi itu dan iblis malah berbalik melawan mereka.

Leave a comment